Film Jepang Boneka Daruma
Mata hitam sebagai simbol harapan
Biasanya boneka Daruma dijual dengan kedua belah mata masih dalam keadaan kosong atau belum diberi warna.
Orang Jepang percaya bahwa sebelum seseorang berkomitmen untuk melakukan suatu usaha, ia hanya mendapatkan Daruma dengan kedua mata kosong.
Supaya harapan atau keinginannya terkabul, maka ia akan menggambar atau menghitamkan salah satu sisi mata Daruma dengan spidol atau tinta, sedangkan untuk sisi lainnya dibiarkan saja.
Dengan membiarkan salah satu sisi mata dalam keadaan kosong diharapkan orang tersebut akan menjadi lebih fokus mengejar harapannya atau tekun berusaha.
Ketika harapan tersebut terkabul, ia bisa menghitamkan sisi mata lainnya.
Baca juga: Samurai: Sejarah, Senjata, Kode Etik, dan Pembubaran
KOMPAS.com - Boneka Daruma merupakan salah satu hasil kerajinan tangan tradisional yang populer di Jepang.
Oleh masyarakat Jepang, boneka Daruma diyakini sebagai simbol keberuntungan dan pembawa nasib baik.
Boneka ini terbuat dari bubur kertas dengan ciri khas warna merah menyala dan berbentuk bulat, tanpa anggota tubuh seperti tangan maupun kaki.
Bagian dasar Daruma diberi pemberat, agar boneka ini tetap berdiri meskipun terjatuh.
Arti Daruma dalam bahasa Jepang adalah Bodhidharma, yakni seorang biksu terkenal dari India yang melakukan perjalanan ke Asia Timur untuk mengajarkan agama Buddha dan dikenal sebagai pendiri Buddha Zen.
Orang yang membeli boneka Daruma pada umumnya memiliki harapan atas sesuatu, dan ingin permohonannya dikabulkan.
Penamaan dan bentuk Daruma memiliki makna atau filosofi yang dalam.
Berikut ini filosofi boneka Daruma.
Baca juga: Matryoshka, Boneka Kayu Ikon Rusia
Bentuk bulat, simbol semangat dan pantang menyerah
Boneka Daruma melambangkan meditasi Bodhidharma dan bentuknya yang bulat juga menunjukkan keuletan atau pantang menyerah.
Meski boneka Daruma baru diciptakan di Jepang pada abad ke-18, asal-usul Daruma berkaitan dengan perjalanan Bodhidharma.
Menurut legenda, Bodhidharma mendapat pencerahan setelah bertapa menghadap dinding selama sembilan tahun.
Konon, ketika menjalani ritual itu, Bodhidharma kehilangan anggota tubuhnya, dan dari peristiwa itulah boneka Daruma dibuat dalam bentuk tanpa anggota tubuh.
Desain Daruma, yang dibuat khusus agar tetap berdiri atau bangun kembali meskipun terjatuh, menggambarkan kegigihan atau keuletan Bodhidharma.
Karakter Daruma itu serupa halnya dengan pepatah Jepang yang berbunyi, "Nana korobi nana yaoki" atau "tujuh kali jatuh, delapan kali bangkit".
Baca juga: Sejarah Chanoyu, Upacara Minum Teh di Jepang
Bentuk alis, simbol umur panjang
Boneka Daruma tidak memiliki kelopak mata, tetapi mempunyai alis berbentuk seperti burung bangau. Adapun kumisnya terlihat seperti cangkang kura-kura.
Di Jepang, pepatah mengatakan bahwa burung bangau hidup 1.000 tahun dan kura-kura hidup 10.000 tahun
Burung bangau dan kura-kura merupakan representasi panjang umur dan kebahagiaan.
Badut di Poltergeist (1982)
Badut (kanan) dalam film keluaran 1982, Poltergeist.
Wajah badut yang ceria berubah menjadi jahat begitu matahari terbenam.
Badut dalam film horor ini memakai topi penyihir seperti yang dipakai Mickey Mouse tua yang terpercaya di film Fantasia tahun 1940.
Ia meneror Robbie Freeling muda (Oliver Robbins).
Adegan dengan boneka itu menjadi sangat terkenal sehingga diparodikan dua dekade kemudian di Film Scary 2 tahun 2001.
Boneka yang Dibuat Berdasakan Sosok Biksu - Kisah di Balik Daruma
Boneka Daruma terinspirasi dari Bodhidharma, seorang biksu Buddha yang hidup pada abad ke-5 atau ke-6. Kisahnya cukup legendaris, tetapi tidak ada banyak informasi konkret tentangnya. Namun, satu hal yang pasti, Bodhidharma tersebut bukan berasal dari Cina. Ia pindah ke sana dari suatu tempat di barat, kemungkinan Asia tengah atau India. Ia kemudian menghabiskan hidupnya sebagai misionaris ajaran Buddha dan dikabarkan menjadi orang pertama yang membawa agama Buddha ke Cina. Setelah kematian sang Bodhidharma, ajarannya terus menyebar sampai ke Jepang yang kini dikenal dengan Zen Buddhisme.
Boneka Daruma dibuat dari figur Bodhidharma legendaris ini dengan mengambil beberapa ciri khasnya. Ia dikatakan memiliki mata besar dan janggut yang sangat tebal. Keduanya digambarkan secara berlebihan pada boneka Daruma sehingga memberikan tampilan yang khas.
Tubuh tanpa kaki boneka juga dapat dikaitkan dengan kisah legendaris Bodhidharma. Di titik tertentu dalam hidupnya, Bodhidharma konon tinggal di gua selama 9 tahun untuk bermeditasi. Selama itu, ia hanya menatap dinding, menolak berbicara dengan siapa pun atau melakukan apa pun sehingga kakinya berhenti berkembang karena jarang digunakan. Itulah mengapa boneka Daruma tidak mempunyai tubuh bagian bawah, dan menjadi simbol keberuntungan dari tekad dan pencapaian tujuan.
Billy di Dead Silence
Boneka Billy dalam film Dead Silence (2007)
Boneka di film tahun 2007 itu lebih seperti boneka daripada boneka sungguhan, tetapi kualitas mengerikan dari keduanya hampir sama.
Terlebih lagi, dasi kupu-kupu seperti Pee-Wee Herman berwarna merah yang kebesaran milik Billy menambah elemen menakutkan.
Diperkuat dengan seringai mengancam dan puncak yang mengilap.
Boneka Billy dari film horor Saw
Boneka Billy digambarkan berbibir dan mata merah merona.
Sebuah dasi kupu-kupu yang juga berwarna merah melengkapi setelan jas hitam dan kemeja putinya.
Billy adalah utusan karakter John Kramer. Dia biasanya dilengkap rekaman audio berisi instruksi kepada korban untuk bisa keluar dari permainan itu dalam keadaan hidup.
Desain Boneka Daruma dan Simbolnya
Boneka Daruma penuh dengan simbolisme. Segala sesuatu mulai dari bentuk hingga warnanya menunjukkan keterkaitan mistis atau keberuntungan bagi pemiliknya.
Boneka Daruma merupakan bagian dari garis keturunan mainan Jepang "okigari", yang berarti "bangun". Tidak peduli seberapa keras Anda mendorong, boneka itu akan selalu berdiri tegak kembali karena bagian bawahnya yang berbentuk bulat dan pusat gravitasi yang rendah. Ini melambangkan kesuksesan dan tekad untuk berhasil, serta mewujudkan pepatah Jepang yang berbunyi "nana korobi ya oki". Artinya, "jatuh tujuh kali, berdiri delapan kali".
Secara tradisi, boneka Daruma dicat dengan warna merah cerah. Mengingatkan kembali pada Bodhidharma dan biksu Buddha yang mengenakan jubah dengan warna yang sama. Merah juga merupakan warna keberuntungan serta berperan sebagai simbol kesuksesan dan tekad yang dibangun dalam bentuk Daruma.
Baru-baru ini, berbagai warna lain juga mulai dikembangkan, masing-masing dengan keunikan dan keberuntungannya sendiri seperti yang tertulis di bawah:
Seperti disebutkan sebelumnya, wajah boneka Daruma menggambarkan figur Boddhidharma. Janggut di wajah yang berantakan dan tidak terawat adalah hasil dedikasi pertapaannya sebagai seorang biksu. Namun, melewati waktu berabad-abad simbolisme lain juga telah ditambahkan.
Alis besar dan tidak teratur digambar menyerupai bangau, hewan yang dianggap beruntung dan dipuja karena berumur panjang. Begitu pula dengan kumisnya, digambar sedemikian rupa untuk memunculkan citra kura-kura, hewan dalam mitologi Jepang lainnya yang dihormati karena berumur panjang.
Kedua simbol ini ditulis di badan boneka Daruma dengan huruf kanji besar. Ada berbagai kanji berbeda yang dapat Anda temukan di boneka Daruma, dan setiap kanji tersebut memiliki kegunaan dan keberuntungan tersendiri. Biasanya antara mengandung harapan kebahagiaan atau kemenangan, atau untuk mengenang toko / kota tempat Daruma dibeli.
Hadiah yang Menghadiahkan Kembali
Jika Anda mengenal seseorang yang sedang berusaha mencapai tujuan, seperti masuk ke sekolah/universitas favorit, lulus ujian, atau hanya sekadar membutuhkan sedikit keberuntungan dalam hidup mereka, boneka Daruma adalah hadiah yang sempurna. Beli untuk Anda sendiri atau berikan Daruma dengan mata kosong kepada orang terdekat Anda dan ceritakanlah kisah serta kekuatan pemberi keberuntungannya untuk motivasi. Semoga suatu hari Anda akan melihat boneka Daruma tersebut memiliki dua bola mata indah.
Gambar Judul: Shutterstock / Dann19L
Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook!
The information in this article is accurate at the time of publication.
JAKARTA, KOMPAS.com - Film horor Jepang seringkali memberikan tayangan tentang dunia supranatural yang penuh ketegangan yang dibalut dengan nilai budaya lokal di Jepang.
Suasana horor juga kerap ditampilkan melalui sosok boneka yang menyeramkan melalui aksi teror yang menakutkan.
Berikut tiga rekomendasi film horor Jepang bertema boneka yang dapat buat Anda merinding:
Baca juga: Sinopsis Re: Mind, Serial Misteri Thriller Jepang, Tayang di Netflix
Film bertema survival game ini mengisahkan siswa sekolah berama Shun dan teman sekelasnya yang harus melakukan permainan anak-anak mematikan.
Seorang siswa yang gemar main video game sadis, Shun berusaha memenangkan permainan dan menghadapi boneka Daruma yang kejam.
Setiap peserta permainan yang kalah atau melanggar peraturan akan menghadapi kematian.
Baca juga: Sinopsis Sweet Teeth, Ketika Dokter Gigi Menjalin Cinta dengan Pasien
Kuil Hourinji (Daruma-dera) (Kyoto)
Terletak di Kyoto utara, Kuil Hourinji lebih dikenal oleh penduduk setempat dengan nama "Daruma-dera" (Kuil Daruma) karena menyimpan koleksi boneka Daruma yang begitu banyak. Meskipun aula utama kuil dibangun pada tahun 1718, aula yang berisi koleksi Daruma baru dibangun di tahun 1945 dari hasil donasi para pengunjung kuil. Seiring berjalannya waktu, koleksi Daruma di sini telah mencapai lebih dari 8.000 boneka, termasuk karya mengesankan dengan wajah asli Bodhidharma seperti yang ditunjukkan foto di atas.
Berhati-hatilah saat Anda merencanakan kunjungan ke kuil. Ada kuil lain di Arashiyama, Kyoto, dengan nama Hourinji, dan itulah yang akan muncul jika Anda melakukan pencarian di Google.